#2 Ke Pasar dan Bahasa Ibu

Hari ini saya ingin mengajak anak-anak ikut kepasar untuk mengasah kecerdasannya. Sebenarnya banyak hal yang bisa kita asah saat berpergian bersama anak. Bisa dapat sekaligus, misal bahasa (komunikasi), melatih emosi ketika nanti meminta sesuatu, bagaimana proses jual beli (matematika) , melihat berbagai keadaan orang lain (kecerdasan interpersonal), melihat berbagai macam sayur, ikan (mengenal alam), dsb.

Namun hari ini saya ingin mengamati dan mengasah kecerdasan bahasa, yaitu bahasa ibu. Apakah anak-anak sudah bisa memahami bahasa ibunya, apa yang diinginkan ibunya, apa yang dimaksud ibunya.

Ternyata anak-anak bangun sudah cukup siang, sehingga kepasar dalam kondisi belum mandi dan belum sarapan😄. Karena khawatir kesiangan kepasarnya. Setelah cuci muka dan minum air putih dan madu, kita berangkat bertiga dengan berjalan kaki. Di tengah jalan mampir dulu ke warung untuk membeli susu kotak. Di sini sudah langsung ada tantangan dari kakak yang meminta es krim dan wafer😅. Tentu saja belum boleh karena belum makan nasi.

"kakak sama dede kan belum makan tadi, karena bangunnya kesiangan udah keburu kepasar, jadi maksudnya susu ini untuk pengganti sarapan"

"Mau es krim umi..." (sepertinya kakak belum faham, heuheu, ngetes ibunya juga ini)

"iyaa, tapi belum boleh, karena kakak belum makan, nanti kalau sudah makan, kita beli, kan warungnya juga masih buka..."

"Kalau yang itu apa umi?" (kakak nunjuk wafer yang digantung, hmm ngetes lagi ini)

"itu...coba liat, itu nabati kak"

"mau umi..."

"iya nanti ya, setelah makan jajannya, nanti kesini lagi, sekarang kita belinya susu dulu, yang lain nanti"

"adek aja ga jajan ya umi..." (adek nyamber pamer kepatuhan😁)

Alhamdulillah kakak legowo ga pake nangis, mau minum susu saja, dan lanjuut ke pasar.

Kalau kepasar sama dua bocah itu kayak lagi giring anak ayam, "hayoo minggir jalannya banyak mobil motor, belok kanan, belok kiri, nyebrang....lihat kanan kiri" 

"kalau umi bilang nyebrang, baru nyebrang yaa" (begitulah biar semua aman terkendali)

Tantangan selanjutnya adalah meminta mainan. Ketika melihat gerobak jualan mainan, langsung mereka meminta beli. Saya turuti, alhamdulillah mereka sudah mengerti tidak semua bisa dibeli. "kalau yang itu uangnya kurang kak, yang ini dulu aja ya, masih cukup uangnya"

Wah nemu jamur ini di pasar, biasanya harus ke supermarket. (Mood booster😁)

Alhamdulillah terima kasih ya anak-anakku, selama kurang lebih 5 tahun ini kita bersama, sudah mulai faham dan mengerti maksud perkataan Umi. Kita harus lebih banyak ngobrol, bermain dan belajar bersama yaa.

#hari2
#gamelevel3
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional


Comments