#10 Tanggung Jawab, Kemampuan Sosial, Daya Tahan Mental
Memupuk AQ climber menurut saya tidaklah mudah, karena saya pun bukan termasuk orang yang AQ climber, karena dibesarkan dengan kenyamanan sehingga suka berada di zona nyaman. Ketika punya anak, saya tidak ingin anak-anak seperti saya. Saya ingin anak-anak menjadi sosok yang tangguh, berani mencoba hal baru. Sehingga di usia balita ini saya sudah mencoba mengasah tanggung jawabnya, membuat aturan-aturan sederhana. Ternyata pada materi bunda sayang, pola asuh ini ada sebutannya yaitu pola bola karet. Kuncinya memberi kesempatan mereka untuk mandiri dan bertanggung jawab atas pekerjaannya. Hal ini perlu diasah, namun jangan terlalu keras. Misal Lyan ingin buka baju sendiri saya persilahkan, tetapi bila ia kesulitan dan minta bantuan saya bantu, tidak memaksa harus bisa. Ketika kakak Lifa sudah selesai mainan tetapi belum dibereskan, saya mengingatkan "hayo kakak mau umi yang beresin?" "nggaaa umi" langsung jawab, karena ia tahu kalau umi ya