#1 Game Level 4 Gaya Belajar Anak

Mengapa kita harus memahami gaya belajar anak? Karena jangan sampai label bodoh kita sematkan pada anak kita, hanya karena anak kita tidak bisa mengikuti apa yang kita ajarkan. Yakinlah setiap anak itu cerdas.

Setiap anak telah dikaruniai modalitas untuk belajar, Allah memberikan kita mata, telinga, dan indra lainnya untuk bertafakkur, merenungi ciptaan Allah. Belajar.

Bila kita memahami gaya belajar kita sendiri, belajar akan lebih asik, lebih mudah masuk ke otak😄. Begitupun anak-anak, terlebih bila diusia balita mereka belum bisa belajar sendiri. Sehingga diharapkan proses belajar anak akan menyenangkan dan prestasinya meningkat.

Tantangan kali ini saya memilih Lifa anak pertama saya untuk bermain. Karena kakak sudah mau 6 tahun, maka sebentar lagi dia akan memasuki tahap belajar membaca dan menulis.

Sudah saatnya kita belajar memahami gaya belajar anak-anak (Learning Styles) dan memahami gaya mengajar kita sebagai pendidik (Teaching Styles) karena kedua hal tersebut akan berpengaruh pada gaya bekerja kita dan anak-anak (Working Styles).

Karena kalau tidak, kita dan anak-anak akan masuk kategori masyarakat buta huruf abad 20, yang didefinisikan Alvin Toffler sbb :

“Mereka yang dikategorikan buta huruf di abad 20 bukanlah individu yang tidak bisa membaca dan menulis, melainkan orang yang tidak mampu belajar, tidak mau belajar dan tidak kembali belajar.”

(Materi Bunsay 4)

Sejak Lifa usia 4 tahun saya sudah memperhatikan bagaimana ia belajar dan menangkap informasi. Sepertinya ia tipe visual dan setengah auditory, kayak saya😁. Semoga selama 15 hari kedepan, adalah waktu yang cukup untuk benar-benar memahami gaya belajar mu nak😘. Mari bermain...

#hari1
#tantangan10hari
#gamelevel4
#gayabelajaranak
#kuliahBunsayIIP
@institutibuprofesional

Comments