#3 Komunikasi Produktif pada Anak saat Ibu Sakit
Setelah sekitar empat hari bergadang karena anak-anak pada sakit, mulailah badan saya mulai tidak karuan, istilah orang Jawa itu 'greges'. Benar saja, suhu tubuh mulai hangat, badan seperti habis digebukin warga se-RT. (Padahal belum pernah ngerasain).
Dengan badan yang tidak enak, tantangan sekali bagi seorang ibu untuk bertahan tetap ramah dan mengendalikan intonasi saat berkomunikasi dengan anak-anak yang masih susah makan.
"Kaka makan ya?" dengan tetap tersenyum.
"Umi ingin kaka cepat sehat, kangen rumah umi yang berantakan mainan kaka, kangen berisik kaka sama teman-teman disini..." lanjut saya sambil berbisik.
"Umi punya sereal coco crunch, nori, bubur, mau yang mana sayang?" kata saya membuat pilihan.
"Maunya nasi sama nori..." katanya.
Alhamdulillah...
"Oke siap princess sholihah" jawab saya dengan semangat.
Alhamdulillah kakak hari ini berangsur-angsur membaik. Tidak lupa setelah kakak makan, saya memberi pujian yang spesifik.
"Terima kasih ya kaka udah mau makan, berarti kaka mau sehat, mau main ditempat mainan kaos kaki...ups.. ketauan deh umi mau ngajak kaka ke mall klo udah sembuh..."
Setelah itu, kakak tidak susah lagi diminta makan. Selain karena badannya sudah enakan, juga sudah berbinar ingin main di Kidzilla.😅
"Dede...ayo makan, kalau ga makan kapan sembuhnya..." katanya santai di sela-sela suapan makan. Seketika saya merasa de javu.😁
Mungkin mereka tidak memahami perkataan kita, tetapi mereka tidak pernah salah meng-copy.
#hari3
#gamelevel1
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institutibuprofesional
Comments
Post a Comment