Think Globally, Act Locally (versi emak-emak)
"mulai sekarang kita ga pake tisu dirumah ya bi"
"gerakan baru lagi? tunggu catet dulu. geeraakan taanpa tiisu"
"idih dicatet? sejak kapan?"
"kemaren-kemaren kan sempet gerakan tanpa setrika, gerakan popok kain, gerakan tas belanja, gerakan belanja dipasar dan warung, gerakan baking soda, gerakan kotak makan..."
"jiaah"
Sejak pemerintah meluncurkan aturan plastik berbayar, mulai kepikiran aksi-aksi serupa. Perubahannya mulai yang kecil-kecil dulu dan bisa dilakukan dengan santai dan menyenangkan. Khususnya untuk busui seperti saya yang harus terjaga moodnya (kode), karena kalau yang mengurus rumah tangga ini stress, bisa kebakaran satu rumah, belum lagi merembet apinya kerumah lain (agak dramatisir ya).
Namun aksi-aksi yang mau dibilang go green ini tak selamanya bertahan dan lancar. Diantara yang tidak bertahan adalah penggunaan popok kain (clodi) dan gerakan tanpa setrika. Clodi sudah berhasil dibeli sejumlah setengah lusin sebelum Lyan lahir, sempat kejar-kejaran sama matahari, cuci, rendem, kucek, jemur, kering, pakai. Tapi ternyata hanya bertahan beberapa minggu, setelah itu menyerah dengan diaper. Selang seling sih, tapi lebih sering diapernya :(. Kemudian baju yang ga disetrika, sebenarnya ini tujuannya biar hemat waktu dan listrik, tapi ternyata tetap terbengkalai itu baju kering ga dilipat-lipat. Ternyata masalahnya bukan diaktivitas setrika ya, tapi proses melipatnya itu lah yang perlu ketelatenan (menyetrika otomatis melipat). Akhirnya baju-baju berujung pada setrika kiloan, bagaimana tidak tergoda, wong yang buka usaha itu tetangga sendiri, sistem antar jemput lagi :D.
Aksi "think green" memang susah susah gampang, apalagi bila belum terbiasa seperti kami. Misal lupa bawa kotak makan kalau mw jajan diluar, atau lupa bawa tas belanja. Maka kekompakan antar anggota keluarga tentu sangat penting, bisa saling mengingatkan.
Jalan menuju perubahan memang bukan jalan yang selalu bertabur bunga, begitu kata pepatah. Namun jangan pernah berhenti, jangan pernah mati gaya. Bila yang satu mandeg, ada seribu aksi kecil sampai besar menanti. Lakukan sesuai kemampuanmu, berlebihan terhadap perkara yang mubah juga tak dianjurkan, namun jangan pula meremehkan atau bermudah-mudah.
Mulai dari yang kecil, mulai dari diri sendiri, mulai saat ini. (Aa Gym)
^salam perubahan^
Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ✊
Mei '16
Comments
Post a Comment