Pasar Tradisional dan Bioskop
Setiap orang bisa berubah, kata salah satu trainer, "ada 3 alasan seseorang berubah:
1. karena belajar
2. karena pengalaman buru
3. *lupaa :D (ada yg tau?)
semoga kita berubah bukan karena keseringan dapet pengalaman buruk ya", lanjut beliau.
Tetiba inget lagi kata-kata pak trainer handal tersebut. Rasanya akhir akhir ini ada yang berubah dalam diri saya.
Pertama, kalau belanja jadi lebih seneng ke pasar tradisional dan ke warung. Ini saya pikir disebabkan alasan nomer 1. Belajar.
Sudah sebulan ini, hampir tiap hari kepasar. Beli sayur, ikan laut, ikan hidup, tahu, tempe, buah, pecel, beras merah, sapu, sendal, pecel, jilbab anak, lontong sayur, bahan-bahan kue, iga sapi, minyak goreng, mainan...huaaah ternyata pasar deket rumah saya lengkap euy. Ga kalah lengkap dari supermarket yang jaraknya hanya 1 km dari rumah. Supermarket favorit saya untuk cari beras merah, sayur organik, dan bahan makanan yang sebenarnya ada dipasar juga bahan makanan yang "aneh-aneh".
Nah jadi, sekarang mulai dapat pencerahan, cring cring. Belanja di pasar tradisional adalah the best choice, ngga kalah sama supermarket (kemane aje buuk,tu pasar kan dah ada puluhan tahun :D), eh tapi memang dulu pasarnya tu becek, beralaskan tanah. Mana ga ada ojek. syukur sekarang jalannya sudah di semen. Dan tentu kalau belanja di pasar lebih nyaman didompet, yaah untuk perputaran ekonomi rakyat yang lebih sejahtera juga.
Yuk belanja di pasar tradisional, ke supermarketnya kalau terpaksa aja ya, hanya jika produk yang kita cari tak ada di pasar!! oke^^
Hal kedua yang berubah, jadi males nonton film fiksi kepahlawanan di bioskop. Actually saya sudah mengerti dan faham bahwa memang nonton di bioskop itu ga usah laah. Manfaatnya seuprit. Tapi memang dasarnya belum merasuk dalam ruh, ya tetep aja hobi, apalagi ketika masih "pacaran" dulu. Hampir tiap pekan nonton nya. Abis, rasanya gimana gitu kalau nonton berdua di bioskop (padahal bisikan setan ini :D).
Kenapa jadi males? nah ini kayaknya disebabkan poin nomer 2. Pengalaman buruk.
Saat itu saya nonton Avenger 2, setelah kepincut dengan Avenger 1, ya penasaran dengan sekuelnya. Eeh taunya pak suami udah beliin tiket duluan, ceritanya mau surprise, belinya yang premier pula, yang bangkunya sofa bisa tiduran. Dua jam durasi filmnya, aah kecewa banget dengan isi film nya. Ga seru, terlalu biasa jalan ceritanya, dan aneh. Dari situ mulai deh mikir, kita sudah dibodohi ya sebenarnya dengan film fiksi seperti itu. Mikir juga, bodohnya uang kita dibelanjakan bukan untuk orang muslim. Makanya ketika kemaren ada film Superman vs Batman, walah...apalagi ini, ngga deh ngga deh malesin pasti, eh bener kan, banyak yg bilang ga bagus.
Yuk girls, kalau mau nonton di bioskop, dipilih pilih yaa filmnya...akan lebih baik pilih film yang bermanfaat, mengandung nilai-nilai moral untuk keluarga ^^
-awal Mei '16-
Comments
Post a Comment