alasan kenapa ga ngeh Thibbun Nabawi

ya Allah...ternyata selama ini saya belum menjadikan Islam sebagai solusi dari semua permasalahan hidup...dan saya bangun dari 'pingsan' itu setelah 5 tahun sejak hidayah 'akhwat' itu hadir... ko bisa? karena mungkin saya lebih tertarik dengan buku-buku pernikahan dan buku-buku cinta dari pada harus mengkaji lebih dalam masalah kesehatan , karena notabene saya bukan dokter atau apoteker, jadi ya menerima informasi kesehatan hanya dari doktrin-doktrin masa kecil, yang kalau sakit harus ke dokter trus dikasih obat dan sembuh deh...saya tidak pernah memikirkan obat itu halal atau reaksinya seperti apa dalam tubuh. yah pokonya kalau sudah minum obat dari dokter...ya akan sembuh. karena mungkin saat itu doktrinnya yang harus halal itu fokus sama makanan dan makanan...

sebenarnya pengobatan cara Nabi dah lama santer terdengar...namun ko kayaknya hanya mendengar, tau haditsnya, baca surat di Al-Qur'an. saya tau madu tu obat, susu minuman kesukaan Nabi, kurma makanan kesukaan Nabi, tapi sampai situ saja, dan saya jarang sekali mengaplikasikannya...kenapa? karena mungkin juga, lagi-lagi pola pikir yang dibentuk semua pihak di Indonesia, bahwa kurma makanan waktu Ramadhan, madu untuk penjaga kesehatan dan mahal pula. Kemudian, saya pun sudah mendengar ilmuwan muslim Ibnu Sina yang ahli dalam pengobatan, dan hanya membaca biografinya...lalu tak tertarik lagi, apa-apa saja pengobatan cara Ibnu Sina, dan tetap saja kalo berobat ke dokter...yang rujukannya bukan dari Islam...lagi-lagi karena pola pikirnya sudah terbentuk seperti itu.

Alasannya lagi adalah dikampus juga tidak dikampanyekan pengobatan cara Nabi, ga ada pelatihan bekam, ga da seminar pengobatan cara Nabi, pokonya ga populer lah...padahal...temen-temen kampus pasti suka sama yang berbau aplikasi, apalagi aplikasi yang sangat menguntungkan, padahal ya, kalau banyak mahasiswa yang bisa bekam, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk lebih menyebarkan dakwah. karena bekam sebenarnya bisa dilakukan oleh orang tanpa punya keahlian khusus dalam hal kedokteran. kita bisa mengadakan bekam gratis untuk masyarakat. jika politik tak bisa dipisahkan dengan Islam apalagi kesehatan? hmm kayaknya bagus tu ada lajnah Thibbun Nabawi, saya yakin akan menjadi lajnah yang cukup signifikan merekrut kader.

oiya waktu itu pernah ada bekam gratis di MIPA kerjasama dengan HPA, dan saya sambil lalu saja, pengen dibekam tapi masih takut. dan mungkin karena masih mikir produk MLM paling hanya mencari keuntungan. dan ngomong-ngomong soal produk herbal, saat itu saya ga pernah percaya kekhasiatan produk herbal, kenapa?karena belum ada testimoni yang sampai pada saya bahwa herbal itu benar2 menggantikan obat dokter. sama halnya ketika muslim mengajak kepada masyarakat kepada sistem Khilafah Islamiyah, pertanyaan selanjutnya adalah, mana contoh negara saat ini yang berwujud sistem Khilafah Islamiyah yang makmur dan sukses sehingga masyarakat mau bersama mewujudkan Khilafah Islamiyah. Lagi-lagi tauladan, kisah nyata, contoh yang dipertanyakan agar mebuat orang yakin.

dan sekarang, saya akan menyampaikan pembuktian bahwa pengobatan cara Nabi begitu sesuai fitrah manusia, dan insya Allah benar-benar menyembuhkan! tentunya dengan keyakinan yang sama ketika kita berobat ke dokter, karena salah satu kunci kesembuhan adalah yakin.

sama halnya ketika kita mengenal indah Islam, dan indahnya berukhuwah dan bertarbiyah...inginnya menularkan perasaan indah itu ke temen2 kita...
begitu juga enaknya, sembuhnya, benarnya ilmu-ilmu dokter Nabi...

Comments