Posts

Showing posts from January, 2008

tawadhu'

seperti bintang dilangit yang terlihat dalam air bayangannya dalam riak air terdalam sang bintang menjulang jauh tinggi di angkasa "indahnya tersenyum dalam ke -tawadhu'- an" ketika kerendahan hati diuji

Kerinduan baru di tahun baru

Image
selalu ada episode air mata di akhirnya, karena selalu ada cinta didalamnya. the beautiful of ukhuwah

Klasik...

Sepertinya masalah pernikahan dikalangan aktivis selalu hangat dibicarakan, padahal klo dipikir-pikir, ga perlu di pusingkan atau di bicarakan terlalu serius, malah bisa-bisa yang ada kegelisahan, mengacaukan hati, dan yang ditakutkan adalah ketidakberkahan dakwah... Mm sebenarnya simpel saja, kalau kita berfikir lebih dalam, bukannya jodoh itu sudah tertulis sejak kita lahir ke bumi ya... tetapi kenapa kita masih resah ya... dan seakan menebak-nebak, padahal nama si fulan sudah tercatat di buku akhirat kita... jadi kalau dipikir-pikir hanya masalah waktu saja... Dan hal yang perlu di perhatikan adalah persiapan menuju keluarga unggulan, bukannya hanya memikirkan dan membuat kata-kata yang tentu sangat tidak jelas maksudnya, kata-kata yang hanya membuat bertanya-tanya dan harapan yang mengacaukan. Dan idealnya... ikhwan lebih bijak dalam hal ini... karena laki-laki lebih kuasa dalam memilih dan mendatangi, karena memang fitrahnya laki-laki menjemput wanita, seperti sel telur dan sperma

Ekspresi Cinta

"cinta sejati hanya ada setelah pernikahan..." ini adalah kata-kata fachri, tokoh utama pada novel ayat-ayat cinta yang mempunyai sosok nyaris sempurna, kata-kata ini adalah jawaban ketika Nurul meminangnya, ya, Fachri dipinang, tidakkah cukup menunjukkan bahwa ia adalah sosok laki-laki yang begitu ideal? Namun Nurul terlambat, Aisyah telah meminangnya lebih dahulu, walaupun Nurul dimata Fachri adalah pelangi terindah diantara pelangi-pelangi lain.  Seperti kata Salim A Fillah dalam bukunya 'saksikan bahwa aku seorang muslim', menurutnya, "satu2nya kelemahan novel ayat-ayat cinta adalah tidak adanya kelemahan pada tokoh utamanya", dan saya pun berpendapat sama, dan saking sempurnanya, empat wanita pun berharap kepadanya, berharap menjadi bunga yang paling harum disisinya. Sampai akhirnya harus mereka yang meminta kepada Fachri. Ups... malah jadi... terkesan menyalahkan bang El-Shirazy. Tapi... apapun itu, novel ini telah berhasil memesonakan semua kalanga