sodaraan...ga da matinye!!

Bismillah...

<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Al-Hujurat:10)

<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->

“ Kita semua bersaudara.... “ mungkin itu singkatnya maksud dari surat cinta-Nya diatas. Dan satu hadits :

Seseorang diantara kalian tidak (dikatakan) beriman sehingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri. (Hadits)

Begitu indahnya persaudaraan sesama umat muslim tergambar dalam Al-Qur’an dan hadits Rasulullah.

<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->

Tetapi kita kadang tidak menyadari sikap terhadap teman-teman kita, saudara kita, masa yang lalu telah sangat indah dilalui bersama, ketika menangis bersama, tertawa bersama, lelah bersama, susah bersama, bernyanyi bersama sejenak hilangkan duka, ah... senyum ini akan selalu terukir ketika mengingatnya.

Sekarang, ketika raga-raga ini telah tak dekat lagi, tak sering berkumpul lagi, apakah jiwa-jiwa ini selalu dekat?

<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->

Pernah ga kita berpikir, bahwa kita telah mengecewakan saudara-saudara kita, sekian lama ga ketemu, ketika momen itu tiba, kita hanya sibuk menceritakan hebatnya pacar-pacar kita, asiknya teman-teman di sekolah baru kita, keren-kerennya cowo-cowo dikelas, dan bla-bla-bla yang bukan hanya teman kita yang bosen dengernya, tapi mereka kecewa. Kita ga pernah tau kan hal buruk apa yang telah dialami oleh teman kita, entah dalam keluarganya atau sekolahnya, yang tadinya mereka ingin mencurahkan sepinya berpisah dengan kita, sedihnya ga bisa kumpul-kumpul lagi, ga da saudara yang lebih indah dari kita... mereka malah merasa lebih sedih karena saudaranya telah jauh dari rasa cinta yang dulu pernah bersemi...

<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->

Kalau saja kita merenungi kembali, bahwa sebenarnya saudara-saudara kita tak kan pernah meninggalkan kita, kalaupun kita merasa dia telah jauh dari kita, tunggu dulu, atau malah kita yang telah menjauhi mereka, tanya kan pada hatimu...

<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->

Adik-adik qu... kalian beruntung mempunyai persaudaraan yang indah, bagaimanapun keadaan teman-teman kita, sifat-sifat menggelikan mereka, terimalah, karena itulah yang membuat indah, karakter2 mereka begitu khas, yang suka ngupil, kentut ga bilang2, yang jarang mandi klo lagi kemah, yang makannya banyak, yang susah shalat, sering bersin-bersin, yang lemot, yang galak, yang egois, semuanya saling melengkapi dan satu kata... semua indah...

<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->

Sahabat-sahabat Rasulullah pun mempunyai karakter berbeda-beda dan Rasulullah tak pernah menuntut sahabatnya untuk seperti begini atau begitu, Umar misalnya, yang sangar dan sifatnya yang tegas, Rasul fine-fine aja tuh, beliau ga pernah meminta Umar untuk merubah sifatnya dan menuntut Umar untuk bersikap lemah lembut dan pemalu seperti sahabat Usman bin Affan, semua dibiarkan menjadi dirinya sendiri yang tentu saja tidak terlepas dari jiwa-jiwa keislaman.

Karena itu, terimalah dia seperti apa adanya dia. Tapi bukan berarti kalau dia salah, kitanya diem aja, ingetin juga.

<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->

Teman kita adalah aset yang tak ternilai harganya... kita bisa liat gimana nasib orang-orang yang ga punya temen, pasti dunia terasa hambar ^_^  

Bahwa teman-teman kita sebenarnya lebih indah dari sekedar makhluk bernama “pacar”, saudara kita lebih keren, lebih mengerti, karena saudara kita tidak pernah menuntut kita seperti yang dia inginkan, ia tidak akan merayu untuk memenuhi keinginannya sendiri dan merugikan kita, saudara kita tidak akan mengatakan “ Ini salahmu !”, tapi “ Maafkan aku , ya…….”
Bukan “ Kamu dimana !”, melainkan “ Aku disini, Kenapa?”
Bukan “ Kok bisa sih kamu kaya gitu !”, tapi “ Aku ngerti “
Dan juga bukan “ Coba seandainya kamu…….” Akan tetapi “ Terima kasih ya, kamu begitu………” (dudung.net)

<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->

Nah, klo udah gitu bisa dibilang kita bukanlah teman yang baik kalau mengorbankan saudara-saudara kita demi seorang pacar (setuju..!), hayo sapa tuh yang suka ga ngumpul karena janji ma pacarnya??? He..he.. lho ko jadi kemana-mana ngomongnya ya...^_^
<!--[if !supportLineBreakNewLine]-->
<!--[endif]-->

Ada kata-kata bijak “untuk mendapat sahabat yang baik adalah menjadi seorang sahabat yang baik ”

<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->

Datangi ketika dia meminta kita pergi, tanyakan ketika dia meminta kita diam, temani ketika dia mengatakan “tinggalkan aku sendiri”, kuatkan pundak kita ketika dia bersedih karena sebenarnya ia butuh bersandar...

<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->

<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->

Thanks to my sist for the inspiration.

Katanya:

Mulai hari ini... jangan pernah mengatakan selamat tinggal kepada saudara-saudara kita, karena kita... keren! ^_^

Teruntuk saudara-saudaraku di RAKARAFATI yang mulai jauh, maaf kalau aku yang menjauh tapi jiwa-jiwa ini ingin selalu dekat, kenangan indah itu akan selalu terulang, kerja bareng lagi yuuuk... jangan sampe RAKARAFATI terkalahkan...! ^_^

semoga persaudaraan ini selalu dalam payung-Nya hingga di kenikmatan abadi milik-Nya nanti, amiin...

<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->

LUV U all cause 4JJl

<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->

Untuk adik-adiqu... jaga ukhuwahnya ya... kuncinya kurangi keegoisan kita dan terima teman-teman kita dengan segala kekurangannya karena manusia ga da yang sempurna.

Keep SPIRIT...!!!



"ditulis jauh sebelum keegoisan dn kelelahan memuncak "

Comments