Ketika Hijrah ke Thibbun Nabawi merupakan Hidayah Allah
awalnya dari kekecewaan terhadap seorang dokter yang bisa dibilang telah melakukan mal praktik terhadap saya. saat itu tahun kedua kuliah sakit cacar trus berobat ke dokter sebut saja dokter S, beliau lulusan kedokteran Universitas Trisakti. Ketika periksa jerawat yang dimuka saya disangkanya cacar, saya bilang saja ini bukan cacar dok, tapi jerawat, hehe emang waktu kuliah terkenal dengan jerawatnya...sebab terkenal yang ga banget ya... dan ditawarkanlah obat racikan dokter itu sendiri..dan saya mencobanya, dan hasilnya...benar saja, wajah saya menjadi mulus (ga juga si) yang jelas bebas jerawat, dan tidak menimbulkan bekas. sejak saat itu saya merasa cocok dan setiap habis selalu membeli tanpa harus menemui dokter itu, hingga tahun keempat kuliah saya menikah. setahun menikah namun Allah belum mengizinkan amanah itu diberikan, dan suatu saat ketika saya memakai obat jerawat itu, wajah saya menjadi panas dan gatal, dan konsultasi pun terjadi. konsultasi pertama saya sendirian,