Mbah Kung Juara Satu
entah kenapa hati ini selalu sedih kala mengingat ayah...seperti saat itu dalam perjalanan setelah berkunjung dari Jakarta Fair. Perjalanan menyusuri jalur tanjung priok-bekasi. jalur yang setiap hari dilalui ayah dengan vespa merahnya, yang setiap pagi harus di sela beberapa kali agar bisa berderu. tak jarang juga mati mesinnya ditengah jalan, terbayang ayah sedang menuntun vespa dengan tubuhnya yang kecil dan melelah. sekian tahun, mengapa diri ini baru menyadari jauhnya dan begitu harus payahnya perjalanan ayah untuk bekerja demi sebuah keluarga kecilnya. tergambar wajah yang mengerut namun tetap tegas menyusuri jalan bekasi-tanjung priok, yang malamnya saat perjalanan pulang lebih sering berdampingan dengan truk-truk barang kontainer, yang mungkin tersenggol sedikit saja maka.. ah ayah, kenangan bersamamu masih saja terngiang dalam pikiran anak perempuanmu ini. ketika kau tak pernah menolak saat di minta mengajari PR matematika walaupun kau sedang asik membaca atau menonton, dan