cermin

pernahkah kau membayangkan seorang saudara yang sama berjuang di jalan ini tergelincir, bahkan apakah kau percaya bahwa ia sudah melakukan suatu hal yang semestinya tak dilakukan?
walaupun saudara kita itu adalah seorang qiyadah atau seorang yang tak mungkin kita membayangkan akan seperti itu?
tetapi maksud saya bukan masa lalu, tentu suatu kesalahan masa lalu bukanlah saat keadaan ia mengerti, dan itu tak perlu disesali.

saya teringat kata seorang al ukh yang mengatakan "kalau saudara kita melakukan perbuatan yang salah atau bermaksiat, dan ia melakukannya sembunyi2, Allah pasti akan menunjukkannya entah lewat apa, dan biasanya ditunjukkan kepada saudara dekatnya"

dan kau tahu, mungkin aku salah satu yang ditunjukkan oleh-Nya, kalaupun ingin, saya lebih tidak memilih untuk mengetahuinya, karena jika saya mengetahuinya, saya harus repot2 tabayun dan menjaga ini agar tidak diketahui saudara yang lain. bukannya Allah akan menutup aib kita diakhirat jika kita juga menutup aib saudara kita didunia?

ah memang kita semua adalah manusia, tempat salah dan lupa. tetapi bukankah kita telah menjaga mata, tangan, kaki ini dengan tarbiyah kita? bukankah doa pagi dan petang telah menjaga hari-hari kita?
yah mungkin simpel saja, bahwa saudara kita sedang mengalami kejenuhan, atau mungkin saja saat itu, ia kalah bertarung dengan sang setan, atau mungkin sengaja telah menjauh...

saya hanya ingin mengatakan, bahwa Allah sedang menyayangi kita jika maksiat kita diketahui saudara kita yang lain, bahwa kita masih ditegur oleh-Nya, bahwa Allah tidak ingin kita terus kalah, bahwa Dia ingin kita tetap berada dijalan ini...

yang saya paham, semua apapun kesalahan yang kita lakukan, sebenarnya sudah ada jalan benarnya, jika merasa sendiri bergabunglah dengan kerumunan keshalihan, jika sudah gelisah berbagi cerita, diskusi dan kehidupan, menikahlah...
saya sangat tahu bahwa saudara-saudara saya yang telah tergabung di jaln ini, sangat mengerti apa yang harus dilakukan...


Fastaqim dan ikhlas...
untuk saudaraku yang selalu diberitahu, sabar ya...
biarlah kekecewaan menjawab semua

Comments

  1. ...ini saya yaah...???...

    ini juga...yang jadi alasan...karena kamu....mmhh... gak jadi deh

    ReplyDelete

Post a Comment